Juve Bangkit, Serie A Sengit?

DI Tulis Ama Nurul Imam on Kamis, 30 September 2010

TERLALU dini menyebut Inter Milan akan gagal mempertahankan gelar juaranya musim ini, hanya setelah takluk 0-1 dari AS Roma. Tapi setidaknya, tiga rival terseberat Inter -AC Milan, Juventus, dan AS Roma- mulai menunjukkan kapasitas sebenarnya.

Di giornata lima, persaingan Serie A makin sengit. Indikasinya apalagi kalau bukan kebangkitan tim papan atas seperti Milan, Juventus, dan Roma. Ya, ketiga klub tersebut melakoni laga awal kurang impresif dan akhir pekan lalu seolah mengingatkan Inter agar waspada.
Lihat Milan. Menggasak Lecce empat gol tanpa balas di laga pembuka, justru tersungkur di tiga laga berikutnya. Beruntung pasukan Massimiliano Allegri kembali ke trek yang benar akhir pekan lalu, setelah menang tipis 1-0 atas Genoa.

Sosok Zlatan Ibrahimovic pun menjadi protagonis di laga itu. Ibra menjadi pencetak gol tunggal ke gawang yang dijaga Eduardo. Ini adalah gol kedua Ibra di kompetisi Serie A.


Giallorossi –julukan Roma- juga baru mengepak kemenangan perdananya di giornata lima akhir pekan lalu. Hebatnya lagi, Roma menumbangkan dominasi Inter yang menempati pucuk klasemen. Meski masih berada di zona merah, bukan tak mungkin ini jadi pertanda kebangkitan Roma.

Ingat bagaimana Francesco Totti dkk bangkit dari keterpurukan musim lalu? Giallorossi jatuh bangun di awal musim tapi kemudian berlari kencang jelang pertengahan kompetisi, bahkan menjadi ancaman terberat Inter memperebutkan scudetto. Akhirnya, Roma harus puas finis sebagai runner-up hanya dengan selisih dua poin dari La Beneamata.

Terakhir, Juventus. Sejak kembali dari Serie B, musim lalu merupakan momen terburuk buat Bianconeri. Bagaimana tidak, jangankan menjegal langkah Inter merengkuh mahkota Serie A, Juve bahkan gagal mengamankan satu tiket Liga Champions.

Hanya nangkring di urutan tujuh pada akhir musim, Juve cuma kebagian jatah kualifikasi Europa League. Padahal sebelumnya, Bianconeri tak pernah keluar dari tiga besar.

Tapi, bisa jadi Juventini akan tersenyum akhir musim ini. Kemenangan telak 4-2 atas Cagliari seharusnya bisa jadi sinyal bahwa Juve siap kembali menjadi mimpi buruk buat Inter.

Tak hanya itu, pertarungan di luar lapangan juga bisa memperkeruh persaingan. Ya, Bianconeri ngotot supaya Federasi Sepakbola Italia (FIGC) mencabut scudetto Inter, yang menurut mereka hasil ‘rampasan’.

Lalu, bagaimana dengan Inter sendiri? Kepergiaan Jose Mourinho ke Real Madrid, tak sedikit yang pesimis La Beneamata bisa mengulang prestasi manis musim lalu.

Indikasinya adalah penampilan Rafael Benitez bersama Liverpool (sebelum melatih Inter). Menghadiahi gelar Liga Champions di musim pertamanya di Anfield, grafik permainan The Reds cenderung menurun.

Memang, Benitez memiliki reputasi bagus ketika menukangi Valencia. Dua gelar La Liga (2001/2002 dan 2003/2004) jadi bukti kehebatan Benitez. Tapi sejak saat itu, pelatih asal Spanyol tak lagi berhasil membawa klubnya juara kompetisi domestik.

Belum lagi aktivitas La Beneamata di bursa transfer musim panas lalu. Inter hanya mendatangkan pemain belia Coutinho. Bahkan, sejumlah kalangan menyebut Inter mengikuti jejak Rossoneri yang gemar mengoleksi pemain veteran.

Selain tiga klub yang sudah dijelaskan di atas, nama Lazio tak boleh diremehkan. Sejauh ini, Biancoceleste mengumpulkan nilai sama (10 poin) dengan koleksi Inter. La Beneamata harus makin waspada karena selisih poin hingga ke peringkat 10 klasemen hanya berjarak tiga angka.

Jadi, ketika Juventus, Rossoneri dan Roma bangkit sementara Inter menelan kekalahan pertamanya, akankah menjadi pertanda bahwa persaingan Serie A makin sengit?

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar